Menyambut Milad Program Studi Ilmu Keperawatan Ke 16, Prodi Mengadakan Seminar "Optimizing Management Non-Communicable Disease (NCD’s) In Era 5.0"

Minggu, 18 Desember 2022 20:56 WIB   Ilmu Keperawatan

Menyambut milad Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang (PSIK UMM) yang Ke-16, FIKES UMM mengadakan seminar nasional dengan tema Optimizing Management Non-Communicable Disease (NCD’s) In Era 5.0 pada hari Sabtu (17/12) yang dilakukan pada platform ZOOM FIKES UMM.

Kegiatan seminar nasional ini diselenggarakan guna menjadi pembukaan kedua pada Milad Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UMM Ke-16 yang telah dimulai pada hari Minggu, 11 Desember 2022 dan di akhiri pada hari Sabtu, 24 Desember 2022 dengan kegiatan donor darah serta Khitan Massal.

Seminar merupakan suatu pertemuan oleh beberapa kelompok dengan tujuan yang membahas suatu topik atau tema tertentu yang membahas mengenai masalah atau topik yang sedang trend pada suatu waktu. Adapun tujuan diadakannya seminar untuk menemukan jalan keluar mengenai topik atau tema tersenbut. Biasanya pemateri yang mengisi perihal acara merupakan pemateri yang ahli pada bidangnya.

Pada seminar nasional ini dihadiri oleh mahasiswa UMM, alumni, dosen dan jajarannnya, serta banyak antusias dari perawat dari berbagai institusi hingga dari Kuwait dan menghadirkan pemateri dari RSU UMM Malang yaitu dr. Gerry Permadi Sp.PD dan Ners. Sugiharto, MAN., Ph.D serta dibantu oleh Ibu Anis Ika Nur Rohmah, M.Kep. Sp. Kep.MB sebagai moderator. 

Dekan Fakultas Ilmu kesehatan yang membuka acara seminar mengungkapkan “Seminar nasional keperawatan ini merupakan dalam rangkaian acara dalam milad program studi ilmu keperawatan yang ke 16. Tema yang dibahas dipagi hari yaitu optimizing management NCD’s in era 5.0 ini menjadi tema menarik, dan adik-adik juga mendapat langsung dari narasumber yang sangat baik terkait dengan informasi ini.

Kita tahu Indoneia terus berjuang dengan tantangan-tantangan di bidang kesehatan yang luar biasa, dimana kita belum selesai dengan penyakit-penyakit infeksius seperti Covid-19 dan kita masih dihadapi dengan penyakit tidak menular atau non-communicable disease, ini juga menjadi perhatian buat kita terutama kita yang di profesi keperawatan. Semakin banyak pola hidup yang terus menjadi penyebab masalah dari penyakit-penyakit kronis seperti penyakit diabetes millitus yang terkait dengan life style dan penyakit-penyakit lainnya, sehingga ini menjadi perhatian untuk kita semua untuk terus membuat inovasi.

Dan saya sangat bangga adik-adik keperawatan khususnya yang terus mengimpove serta terus berinovasi didalam kejuaraan atau lomba-lomba ilmiah. Kami berharap milad ini sangat semarak, seluruh adik-adik keperawatan saling bahu-membahu untuk memeriahkan acara ini dan puncaknya ada pada pekan depan akan diselenggarakan jalan santai, khitan, dan lomba tumpeng semoga semuanya diberi keehatan dalam mengikuti kegiatan milad ini”.

Ketua program studi ilmu keperawatan Fikes UMM, Bapak Edi EDI PURWANTO., S.Kep., Ns., M.Ng. “Milad Prodi Ilmu Keperawatan UMM yang ke 16 ini menyelenggarakan beberapa agenda, diantaranya kegiatan ilmiah, games, olahraga dan kegiatan sosial. Seminar nasional ini menjadi salah satu Kegiatan ilmiah yang di ikuti seluruh civitas prodi keperawatan dan juga dari eksternal. Total peserta ada 634, ada peserta dari Sumbawa, Gorontalo dan bahkan ada peserta dari Kuwait. Alhamdulillah kegiatan ini sukses, semoga agenda seperti ini bisa kita rutinkan dan bisa meningkatkan pengetahuan dan wawasan bagi seluruh peserta.” Ungkap beliau.

Penaggung jawab acara pada seminar nasional NCD’s Ibu Henik Tri Rahayu, S.Kep,. Ns., MS., PhD mengatakan “Seminar nasional ini merupakan pengalihan dari kuliah NCD untuk program alih jenjang keperawatan Angkatan. Dg seminar nasional ini diharapkan mhs selain mempelajari tentang NCD, juga dinilai tentang kerjasama tim dan kepemimpinan dalam proses persiapan sampai acara. Selain itu, seminar nasional dg sertifikat 2SKP PPNI ini, juga diharapkan acara ini dapat memberi manfaat bagi mahasiswa secara akademik dan masyarakat luas terutama dalam hal pencegahan dan penatalaksanaan NCD khususnya hipertensi dan diabetes.”

Pada kesempatan hari ini, dr. Gerry Permadi Sp.PD dengan tema “Preventing and Controlling The Silent Killer Diseases: Focus on Hypertension and Hyperlipidemia” membahas mengenai Ncd, Hipertensi, Dislipidemia Adapun isi dari tema yang dibahas yaitu mengenai Ncd sendiri merupakan penyakit kardivaskular yang menyebabkan kematian terbanyak sekitar 17,9 juta orang setiap tahun dan diikuti dengan penyakit kanker dengan jumlah 9,3 juta. Penyakit pernapasan kronik juga termasuk dengan jumlah 4,1 juta dan diabetes sebanyak 2 juta termasuk dalam kematian yang diakibatkan oleh penyakit ginjal dan penyakit ginjal yang disebabkan oleh diabetes.

Adapun pembahasan mengenai Hipertensi yang disebut - sebut sebagai “silent killer” karena kebanyakan orang yang menderita penyakit Hipertensi ini mungkin tidak memiliki tanda dan gejala. Penyakit hipertensi juga didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik (SBP) ≥ 140 mmHg dan tekanan darah diastolic (DBP) ≥ 90 mmHg. faktor faktor risiko dari Hipertensi itu sendiri terdiri dari usia, ras, Riwayat keluarga, obesitas / kelebihan berat badan, kurang olahraga, penggunaan tembakau/vaping, terlalu banyak konsumsi garam, kalium rendah, minum terlalu banyak alcohol, stress, dan penyakit kronis. Penyebab dari penyakit Hipertensi adalah

  1. Hipertensi prima atau esential, merupakan jenis hipertensi terbanyak yang diderita pada orang dewasa serta penyebabnya tidak diketahui.
  2. Hipertensi sekunder penyebabnya yaitu alcohol, obat-obatan, hipotiroid, dan hyperklemia.

Pencegahan dari penyakit hipertensi yaitu:

  1. Penurunan berat badan
  2. Diet yang sehat,
  3.  mengurangi konsumsi sodium
  4. Meningkatkan konsumsi potassium
  5. Aktifitas fisik
  6. Mengurangi konsumsi alcohol
  7. Memodifikasi gaya hidup yang sehat

Dislipidemia penyakit yang dapat didefinisikan sebagai lipidplasma yang tidak normal Peningkatan trigliserida plasma, kolestrol total dan kolestrol LDL yang abnormal serta penurunan kolestrol HDL. Penyakit dilipidemia ialah faktor resiko potensial utama untuk terjadi nya suatu penyakit kardio vascular. Penyakit dislipidemia juga berperan utama dalam pathogenesis terbentuk nya aterosklerosis pada dinding pembuluh darah yang merupakan penyebab terjadinya penyakit jantung coroner dan stroke.

Penyakit dislipidemia dapat diklasifikasikan menjadi 2 kategori :

  1. Dislipidemia primer ( genetic dan paling umum pada anak-anak)
  2. Dislipidemia sekunder (gaya hidup dan umum pada orang dewasa )

Penyebab terjadi nya dislipidemia dapat berkembang dengan gen yang mengakibatkan kelebihan produksi atau gangguan pembersihan kolestrol TG dan LDL, serta produksi yang kurang atau pembersihan LDL yang berlebihan. Penyebab yang paling penting pada dislipidemia sekunder itu sendiri adalah konsumsi alcohol yang berlebihan, gaya hidup yang tidak aktif, dengan asupan makanan yang berlebih dari lemak jenuh, kolestrol dan lemak trans. Pencegahan dari penyakit dislipidemia itu sendiri yaitu : memodifikasi gaya hidup ( diet, akitifitas fisik, dan berhenti merokok), diet untuk menenurunkan LIID plasma

Sedangkan Ns. Sugiharto MAN., Ph.D dengan tema “Penggunaan Teknologi Dalam Penanganan Diabetes Melitus”. Diabetes melitus diderita oleh berdasarkan IDM ( Internasional Diabetes Melitus) ada sekitar 537 juta yang ada didunia dan akan diproyeksikan menjadi 629 juta dan di Indonesia terdidentifikasi 19,5 juta dan akan meningkat sampai terdapat 2 jenis DM yaitu Tipe 1 dan DM Tipe 2 sekitar 1 sampai 10 orang dewasa usia 20 – 79 tahun menderita diabetes 3 dari 4 orang diabetes hidup di negara dengan income rendah.

Di Indonesia merupakan urutan kelima dengan penyakit diabetes terbanyak di tahun 2021 dan 2022. Masih banyak orang yang tidak dapat mengontrol gula darah yang menyebabkan kerja microvacular lebih tinggi daripada makrovascular.

Terdapat 7 pilar dalam self – care yaitu :

  1. Health literacy
  2. Self awareness
  3. Physical activity
  4. Health eating
  5. Risk avoidance
  6. Good hygine
  7. Optimal use of prodouch.

Maka dari itu IDM menyarankan untuk mencari penyelesaian solusi intervensi strategi  dan kebijakan. Dengan menghadirkan sebuah aplikasi untuk menunjang penggunaan teknologi diabetes self – management yang tipe teknologinya memiliki video dan telekoferens mobile telephone, telephone support, buku elektronik komunikasi, dan berdasarkan web based diskusi. Teknologi ini memiliki sifat yang usability, flexibalelity, visibility, sasifaction, consistency, dan aesthetics. Dengan tampilan aplikasi yang sangat mudah diakses oleh masyarakat umum. Pendekatan yang sudah dilakukan untuk menyalurkan penggunaan aplikasi ini melalui kader Kesehatan desa dan setiap faskes – faskes yang ada .

Shared: