Mahasiswa S1 Keperawatan FIKES UMM menggagas tulisan dengan mengintegrasikan Android dengan Virtual Reality sebagai Edukasi Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap Gempa Bumi. Essay mereka berisikan tentang bagaimana mensimulasikan kondisi gempa dalam dunia virtual, sehingga masyarakat paham betul bagaimana jika nanti terjadi gempa betulan. Oleh sebab itu, Masyarakat sudah terlatih bagaimana cara evakuasi diri.
Essay ilmiah yang digagas ini mendapatkan juara II nasional yang diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara. Mahasiswa yang mewakili dalam ajang kompetisi tersebut antara lain Ajeng Yuli Wijayanti, Putri Parmitha Dwi K.S dan Azizah Khoirotun Ni’mah.
Menurut Ajeng, sapaan akrabnya bahwa Gempa bumi belum dapat diprediksi kapan dan dimana terjadi walaupun pada saat ini teknologi semakin maju. Teknologi hanya dapat memetakan daerah rawan gempa dan hanya dapat menentukan besarnya kekuatan gempa dengan alat seismograph.
"Akibat dari gempa bumi dapat berpotensi tsunami, timbul berbagai kerusakan bangunan, tanah longsor, atau dapat mengakibatkan pergerakan tanah (liquefaction) yang dahsyat".
Beberapa faktor penyebab utama banyaknya korban akibat bencana gempa bumi adalah karena kurangnya pengetahuan serta kesiapsiagaan masyarakat dalam mengantisipasi bencana atau tentang manajemen bencana tersebut. Maka dari itu, masyarakat sangat perlu dibekali kesiapsiagaan gempa bumi supaya kerugian material dan jiwa dapat diminimalisir, jelasnya
Ajeng melanjutkan bahwa menurut ia bahwa Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) selama ini sudah berupaya memberikan pengetahuan dan wawasan kepada masyarakat agar selalu siap siaga menghadapi bencana dalam berbagai bentuk, seperti poster, video animasi, dan lain-lain. Akan tetapi, orang yang menggunakan media tersebut belum bisa merasakan secara langsung seperti di kehidupan nyata.
Oleh sebab itu, kami memiliki ide sebuah simulasi evakuasi bencana menggunakan teknologi yang sedang trend saat ini, yaitu virtual reality. Virtual reality merupakan teknologi yang dapat menciptakan lingkungan virtual seperti kehidupan nyata (real world).
Putri juga menambahkan bahwa dengan adanya VR simulasi bencana ini diharapakn dapat memberikan pengetahuan edukasi dan simulasi pelatihan tanggap bencana gempa bumi kepada masyarakat, sehingga dapat mengurangi banyaknya korban jiwa yang berjatuhan.
"Gagasan aplikasi ini kami beri nama “Aksi Gempar: Pengembangan Inovasi Virtual Reality Terintegrasi Android sebagai Edukasi Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap Gempa Bumi di Indonesia”.
“Aksi Gempar” merupakan Virtual Reality kesiapsiagaan gempa bumi yang berisi beberapa fitur edukasi mulai dari Pengenalan Gempa Bumi, Simulasi Gempa Bumi, Asisten Siaga, Notifikasi Peringatan, Kesehatan Mental, dan Kuesioner Pengetahuan, tandasnya
Fungsi dari aplikasi Aksi Gempar yaitu sebagai sebuah aplikasi VR yang dapat memfasilitasi masyarakat luas dalam meningkatkan pengetahuan dalam menghadapi bencana gempa bumi. Adapun desain prototipe kami cantumkan pada lampiran dan fitur-fitur yang ada di dalam aplikasi “Aksi Gempar” diantaranya: pengenalan gempa bumi, simulasi gempa bumi, asisten siaga, notifikasi peringatan, kesehatan mental dan kuesioner pengetahuan, jelasnya
Azizah juga menambahkan bahwa penggunaan aplikasi ini dirancang agar mudah digunakan oleh masyarakat luas. Pengguna nantinya akan login dengan akun, menjawab pertanyaan pengetahuan terkait gempa bumi, membaca manfaat aplikasi Aksi Gempar, katanya
Setelah mengetahui tentang Aksi Gempar App, penguna dapat memanfaatkan fitur di dalamnya dengan menyelesaikan challenge atau tantangan setiap fiturnya, hal ini akan mendorong pengguna untuk terus belajar dan menyelesaikan program yang ada di dalam Aksi Gempar App.
Aplikasi ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan terkait gempa bumi, tutupnya